Bea Cukai Lhokseumawe Dorong UMKM Naik Kelas dan Tembus Pasar Ekspor
BICARA EKONOMI – Bea Cukai Lhokseumawe terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang berorientasi ekspor. Salah satu langkah nyata yang dilakukan adalah dengan melaksanakan kegiatan penyuluhan dan asistensi langsung kepada pelaku UMKM di wilayah kerjanya. Kegiatan ini dilaksanakan di Kabupaten Bireuen dan Kabupaten Aceh Tengah, yang merupakan bagian dari wilayah pengawasan Bea Cukai Lhokseumawe.
Dalam kegiatan ini, Bea Cukai Lhokseumawe menyambangi lima UMKM yang dinilai memiliki potensi untuk berkembang di pasar ekspor, yakni SWY Gayo Cigar, UD. Kretek Gayo, Gayo Mountain Cigar, Minyak Sereh Wangi Obot, dan Aceh Ladang Donya. Kunjungan ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan, tetapi juga untuk membangun hubungan kemitraan yang baik serta memberikan edukasi kepada para pelaku usaha agar memahami dan mematuhi ketentuan perundang-undangan di bidang kepabeanan dan cukai.
SWY Gayo Cigar, yang diproduksi oleh Sri Waluyo di Kampung Paya Tumpi Baru, Aceh Tengah, menjadi salah satu UMKM yang telah berhasil menembus pasar nasional. Sri Waluyo menyampaikan apresiasi kepada Bea Cukai Lhokseumawe atas kunjungan dan perhatian yang diberikan. "Kunjungan Bea Cukai merupakan bukti nyata dukungan terhadap kami yang sedang berjuang menembus pasar ekspor, termasuk Rusia." Ujar Sri Waluyo.
Hal senada disampaikan oleh Wahyudi, pemilik UD. Kretek Gayo, yang sedang dalam proses perluasan pasar ke Timor Leste. Ia berharap Bea Cukai terus konsisten melakukan pembinaan dan juga penindakan terhadap rokok ilegal, agar pelaku usaha legal seperti dirinya dapat bersaing secara sehat dan memberikan kontribusi penerimaan cukai yang optimal.
Gayo Mountain Cigar (GMC), yang dipimpin oleh Salmy, juga menyampaikan optimisme terhadap dukungan Bea Cukai. Saat ini GMC tengah membangun fasilitas produksi yang lebih besar serta merencanakan pendirian tempat pelelangan tembakau Gayo. Salmy berharap sinergi antara Bea Cukai dan pemerintah daerah terus diperkuat, terutama dalam pemanfaatan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) untuk mendukung para petani tembakau di Aceh Tengah dan Bener Meriah.
Sementara itu, Minyak Sereh Wangi Obot yang dikelola oleh Rizal Muhammad memproduksi minyak atsiri dari sereh wangi untuk kebutuhan aromaterapi dan kosmetik alami. Produk mereka telah beredar di pasar lokal dan juga mulai menembus toko-toko herbal serta platform penjualan online. Rizal menyampaikan bahwa pihaknya sedang mengembangkan varian produk baru yang lebih sesuai dengan permintaan pasar.
Kegiatan asistensi ini berjalan dengan lancar dan mendapat sambutan positif dari para pelaku UMKM. Mereka menyambut baik kehadiran Bea Cukai yang tidak hanya berperan dalam pengawasan, tetapi juga sebagai mitra strategis dalam pengembangan usaha. Antusiasme para pelaku UMKM menunjukkan bahwa dukungan dan pembinaan yang berkelanjutan dari pemerintah sangat dibutuhkan untuk memperkuat daya saing produk lokal di pasar global.
Dengan kegiatan ini, Bea Cukai Lhokseumawe berharap para pelaku UMKM dapat tumbuh secara legal, berkelanjutan, dan menjadi penggerak ekonomi daerah. Langkah ini menjadi bagian dari upaya mewujudkan UMKM naik kelas dan mampu bersaing di pasar ekspor secara profesional dan berintegritas.(*/AMEH)
Facebook @bicarajambidotcom
Twitter/X @bicarajambidotcom
Instagram @bicarajambidotcom
Tiktok @bicarajambicom
Youtube @bicarajambidotcom